Jumat, 25 Mei 2018

Tak apa

Aku paham betul sakitnya sebuah pengharapan dan dijadikan nomor ke sekian-sekian oleh seseorang yang selalu aku nomor satukan.
Aku teramat mengerti sedihnya mencintai secara sembunyi-sembunyi pada seseorang yang memiliki orang lain secara terang-terangan.

Aku sangat mengenal betul arti sebuah kata tunggu saat seseorang yang aku cintai menaruh pengharapan besar pada hati selain aku. Aku akrab betul dengan ungkapan sabar tatkala seseorang yang aku kasihi mempermainkan kesabaranku.

Aku gila, gila pada sorot matamu yang nyatanya tak lagi pernah menatap ke arahku. Bunuh saja, aku telah terbiasa dengan kematian yang tak mematikan ragaku. Hantam sejadi-jadinya jika itu menjadi suatu kebahagiaan untukmu. Iblis dikepalaku hanya akan berkata ; Aku mencintaimu yang membunuhku tanpa mengenal waktu.

Terserah tentang luka-luka yang telah kau semai, Tak peduli tentang kepedihan dan kebencian yang kini ku tuai.
Sudahkah kau mengerti segala kegilaan cinta yang
dilakukan oleh seseorang yang waras?

Tak apa, aku terima dan memilih pergi dengan semua kekalahan ku, bukan karena tak cinta, tapi cintanya ternyata bahagiamu. Atas nama ego yang berbeda, kita tak lagi saling mengalah.

Caraku mencintaimu

Perjuanganku mencintaimu tidaklah mudah
Karena yang mencintaimu bukan hanya aku
Yang menginginkan untuk hidup bersamamu pun bukan hanya aku
Jika yang lain berusaha untuk lebih keras mempertahankanmu, memilikimu
Aku hanya akan pasrah dan semakin berpasrah
Namun bukan menyerah
Karena aku yakin,
Jika memang kamu adalah takdirku
Jika memang aku adalah takdirmu
Allah pasti pertemukan kita dengan cara yang luar biasa, yang tak pernah terduga

Terlepas kau adalah jodohku atau bukan biarlah itu menjadi urusan-Nya
Tugasku hanya mencintaimu dengan caraku
Cara yang terbaik menurutku
Dan sekarang saatnya aku berdiskusi bab Rindu dengan-Nya.